• Pertanian (klik)

    Informasi seputar agrobisnis pertanian dari pra panen sampai pasca panen

  • Peternakan (klik)

    Informasi seputar agrobisnis peternakan dari pra panen sampai pasca panen

  • Perikanan (klik)

    Informasi seputar agrobisnis perikanan dari pra panen sampai pasca panen

  • Lainnya (klik)

    Informasi seputar agrobisnis lain-lain dari pra panen sampai pasca panen

  • Enter Slide 2 Title Here

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

  • Enter Slide 4 Title Here

    This is slide 4 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

  • Enter Slide 5 Title Here

    This is slide 5 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

  • Enter Slide 6 Title Here

    This is slide 6 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

Sabtu, 08 Januari 2022

Budidaya Alpukat Mentega

Posted by Studi on Januari 08, 2022 with No comments

Alpukat atau Persea americana adalah buah purba dan berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko. Buah-buahan ini biasa disebut sebagai "Buah Mentega". Buah Alpukat termasuk tanaman buah yang sangat cocok untuk daerah tropis. Buah Alpukat ditemukan tahun 1877 di Indonesia yang dibawa Belanda dan untuk pertama kalinya ditanam di Kebun Raya Bogor.

Iklim yang Dibutuhkan untuk Budidaya Buah Alpukat

Tanaman alpukat tumbuh di daerah tropis dan semi tropis lembab. Tanaman ini tidak dapat mentolerir angin kering yang panas dan embun beku. Mereka berkembang paling baik di daerah tropis yang benar-benar hangat hingga daerah beriklim sedang.

Kebutuhan Tanah untuk Budidaya Buah Alpukat

Buah-buahan ini dapat tumbuh di berbagai jenis tanah kecuali di tanah yang berdrainase buruk karena tanaman ini sangat sensitif terhadap genangan air. Hindari tanah salin karena tanaman ini tidak dapat mentolerir kondisi salin. PH tanah yang optimal harus antara 5,0 dan 7,0 untuk pertumbuhan dan hasil yang lebih baik.

Media Tanam Tanaman Buah Alpukat

Media tanam yang cocok untuk tanaman alpukat yaitu tanah yang gembur, lembab dan tidak tergenang air, subur dan tidak mengandung terlalu banyak bahan organik. Tanah yang berada di sekitar pohon yang telah ditanam harus lebih tinggi dari pada tanah yang ada di sekitar pohon yang ditanam tersebut. Hal ini berguna untuk menghindari genangan air yang terjadi ketika musim hujan atau pada saat tanaman disiram secara rutin.

Pembibitan Alpukat

Sistem cangkok
  1. Pilih cabang pohon Alpukat yang subur, dan sudah tua. Cabang tersebut tidak boleh terlalu besar dengan diameter batang sekitar 3-5 cm, dan tidak memiliki cabang baru yang terlalu banyak. Kupas kulit cabang yang sudah dipilih tadi sekitar 10-15 cm. pengupasan dilakukan sekitar 5-10 cm dari cabang utama.
  2. Setelah dikupas, balut dengan tanah subur (campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi) dengan ketebalan 7-10 cm.
  3. Bungkus balutan tanah tersebut menggunakan sabut kelapa.
  4. Siram secara rutin pagi dan sore hari.
  5. Setelah cangkokan tumbuh mengeluarkan akar, maka potong pangkal cabang yang dicangkok tersebut (sekitar 2-3cm dari cangkokan).
  6. Semaikan dalam polybag atau Pot (jika ingin ditanam dalam pot), dan letak di tempat yang tidak terkena matahari langsung hingga bibit cangkokan benar-benar tumbuh. Siram secara rutin agar bibit cangkokan tersebut mampu beradaptasi dengan baik sebelum bibit ditanam di lahan permanen.
Pembibitan di air
  • Pilih buah Alpukat yang sudah tua, matang dan lembut. Potong melingkar daging buah alpukat dengan hati-hati agar tidak mengenai dan merusak biji buah alpukat tersebut. Cuci daging buah yang menempel pada biji sampai bersih
  • Terdapat ujung sisi yang berbeda pada biji alpukat. Ujung sisi yang kecil merupakan bagian atas tempat tumbuh batang dan daun. Sedangkan ujung sisi yang besar dan lebih luas merupakan bagian bawah dan tempat akar tumbuh.
  • Letakkan biji alpukat dalam wadah yang berisi air dengan memerhatikan posisi bagian atas dan bawah biji alpukat tersebut. Pastikan biji Alpukat hanya terendam setengah bagian saja.
  • Wadah diletakkan di tempat yang kena cahaya matahari secara langsung. Perhatikan bahwa air terus merendam bagian bawah biji alpukattersebut. Jika air berkura, maka tambahk air hingga biji tetap terendam hingga setengah bagian saja.
  • Umumnya, biji mulai terlihat retak sekitar 2-3 minggu. Akar terlihat mulai tumbuh sekitar 3-4 minggu.
  • Ketika akar mencapai 5-7 cm, dan batang juga mulai tumbuh, maka bibit siap untuk dipindahkan dan ditanam di tanah.
  • Lubang tanam untuk pohon Alpukat dibuat dengan ukuran (60x60)cm dan dalam (60-80)cm. Jika menanam bibit cangkok, maka lubang tanam dibuat relative lebar, dan jika menanam bibit dari biji maka lubang harus dibuat yang.
Pembibitan di polybag
Biji alpukat yang telah disiapkan segera ditanam pada polybag ukuran 15 x 21 cm. Media yang digunakan harus subur dan gembur, yaitu campuran tanah + pupuk kandang + pasir/sekam (2:1:1). Penanaman biji dalam polybag dilakukan sebagai berikut, yaitu bagian pangkal biji yang agak rata diletakkan di sebelah bawah dan bagian ujung biji yang runcing dan telah dipotong 1/3 bagian ujungnya menghadap ke atas. Selanjutnya, biji ini ditempatkan di bawah naungan. Kurang lebih 3 minggu setelah tanam, biji-biji ini akan mulai berkecambah dan membentuk anak semai.

Menanam Bibit Pohon Alpukat

Jika menanam dalam jumlah banyak, ukuran lubang tanam dibuat dengan jarak (6x6)m. Isi lubang dengan pupuk kandang hingga 2/3, dan biarkan lubang selama 3-4 minggu agar pupuk kandang terlebih dahulu meresap ke tanah.

Pindahkan bibit yang sudah disiapkan sebelumnya lubang tanam yang telah disiapkan. Buka plastik polybag secara perlahan, dan usahakan agar tanah pada polybag tidak hancur. Masukkan dan tanam bibit pada lubang tanam. Setelah bibit ditanam, maka siram dengan rutin.

Tumpangsari dalam Budidaya Buah Alpukat

Karena tumpangsari memberikan penghasilan tambahan, petani dapat memilih untuk menanam sayuran atau tanaman palawija apa pun di sela-sela. Tanaman ini dapat memperbaiki nitrogen dan menekan gulma dan meningkatkan kesuburan tanah. Satu-satunya tindakan pencegahan yang harus dilakukan adalah menanam tanaman agak jauh dari tanaman alpukat.

Pemupukan

Pada dasarnya pemupukan tanaman alpukat hampir sama dengan tanaman buah-buahan lainnya. Pada masa pertumbuhan vegetatif (saat tanaman belum menghasilkan buah), tanaman alpukat lebih membutuhkan unsur hara Nitrogen, sedangkan pada masa generatif atau pembuahan, unsur hara Phospor dan Kalium lebih banyak dibutuhkan daripada unsur Nitrogen. Dalam fase bibit, pemberian pupuk NPK (Nitrofoska) dosis 30 g/tanaman memberikan hasil yang baik terhadap pertumbuhan bibit alpukat hasil sambung pucuk.

Pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk organik dan an-organik. Jika kondisi lahan penanaman cukup subur, pemberian pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) sudah cukup untuk pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk organik ini untuk memperbaiki struktur tanah dan menjaga kesuburan tanah. Pemberian pupuk kandang atau kompos dilakukan 1 kali setahun sebanyak 30 kg/tanaman.

Selain pupuk organik diperlukan pula pupuk an-organik, misalnya NPK, Urea, TSP, KCl, ZA dan lain-lain. Pemupukan NPK (15-15-15) untuk pertama kali diberikan 6 bulan setelah tanam. Dosis pupuk yang diberikan sebanyak 150 g/tanaman dan selanjutnya pemupukan dilakukan setiap 6 bulan sekali dan dosisnya ditambah 50 g dari dosis sebelumnya. Untuk tanaman berumur muda (1-4 tahun) diberikan Urea sebanyak 0,30-1,1 kg/tanaman, TSP 0,5-1 kg/tanaman dan KCl 0,2-0,8 kg/tanaman. Untuk tanaman umur produksi 5 tahun ke atas diberikan pupuk kandang (organik) 30 kg/tanaman, selanjutnya Urea 2,5-3,5 kg/tanaman, TSP 3,5 kg/tanaman dan KCl 4 kg/tanaman. Pupuk diberikan 2 kali dalam setahun.

Pengairan

Fase bibit merupakan fase yang rentan bagi suatu tanaman. Oleh karenanya, semua kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan air harus dipenuhi. Penyiraman terutama dilakukan pada tanaman muda, karena sistem perakarannya belum cukup mampu menyerap air yang lebih dalam. Penyiraman perlu dilakukan dalam jumlah cukup dan teratur tetapi tidak berlebihan (jangan sampai tergenang), karena dapat mengakibatkan kematian tanaman, terutama tanaman muda. Penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan selang air, gembor atau pipa- pipa air yang telah tersedia. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

Pada pengusahaan alpukat secara komersial atau dalam bentuk perkebunan, pengairan yang berasal dari curah hujan tidak mencukupi, perlu dipertimbangkan alternatif pengairan secara khusus misalnya dengan drip irigation (irigasi tetes) atau pengairan dengan sprinklers.

Pemangkasan

Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau ranting-ranting yang mati atau cabang lain yang tidak dikendaki. Pemangkasan bentuk dilakukan pada tanaman alpukat yang telah berumur 1 tahun di lapangan. Pemangkasan dilakukan secara hati-hati agar luka bekas pemangkasan terhindar dari infeksi penyakit dan luka bekas pemangkasan sebaiknya diberi fungisida/penutup luka. Pemangkasan yang dapat dilakukan hanyalah terbatas untuk membentuk pohon selama beberapa tahun pertama saja serta pada perlakuan pembuangan cabang-cabang pada posisi lebih rendah yang dipandang mengganggu pertumbuhan batang atau cabang utama. Pertahankan tinggi tanaman alpukat 4-5 meter dari permukaan tanah dan letak cabang terendah dengan jarak 1-1,5 m dari permukaan tanah.

Panen

Kriteria buah yang sudah tua dapat ditentukan secara fisual, antara lain warna kulit tua tetapi belum menjadi coklat/merah dan tidak mengkilap, bila buah diketuk dengan punggung kuku menimbulkan bunyi yang nyaring, dan bila buah digoyang-goyang akan terdengar goncangan biji. Pada umumnya buah dapat dipetik setelah berumur 6-7 bulan dari saat bunga mekar dan tergantung varietasnya. Buah dipanen pada tingkat ketuaan 80-85%. Pemanenan buah harus dilakukan secara baik dan benar serta hati-hati karena sangat mempengaruhi mutu buah. Pemanenan dapat dilakukan dengan tangan dan bila kondisi pohon tidak memungkinkan, dapat menggunakan tangga atau galah yang diberi keranjang/kantongan yang terbuat dari bahan yang lunak dengan jaring dari plastik, sehingga buah yang dipanen tidak sampai rusak/lecet. Saat dipanen, buah harus dipetik/dipotong bersama sedikit tangkai buahnya (3-5 cm) untuk mencegah memar atau luka pada bagian dekat tangkai buah.

Produksi buah alpukat pada pohon-pohon yang tumbuh dan berbuah baik dapat mencapai 70-80 kg/pohon/tahun. Produksi rata-rata yang dapat diharapkan dari setiap pohon berkisar 50 kg.

Pasca Panen

Agar kehilangan hasil dapat diperkecil sebaiknya setelah buah terkumpul, selanjutnya di bawa ke packing house operation (operasi rumah pengemasan). Kegiatannya meliputi pencucian, sortasi, grading dan penyimpanan.



Selasa, 08 Juni 2021

Budidaya Pepaya California

Posted by Studi on Juni 08, 2021 with No comments
Tanaman Pepaya yang memiliki nama latin (Carica Papaya L) merupakan tanaman yang berasal dari Meksico bagian selatan dan Nikaragua. Kemudian tanaman papaya meluas dan dibudidayakan di Negara-negara tropis termasuklah Indonesia. Tanaman ini memang gampang tumbuh, dengan media tanah berhumus campur pasir, cukup sinar matahari dan drainase baik, tanaman pepaya dapat tumbuh subur.

Tanaman pepaya varietas California merupakan salah satu jenis papaya yang banyak dikebunkan para petani pada saat ini karena sangat menjanjikan keuntungan. Pepaya California ini memiliki sifat dan keunggulan tersendiri yaitu buahnya tidak terlalu besar dengan bobot 0,8 – 1,5 kg/buah, berkulit hijau tebal dan mulus, berbentuk lonjong, buah matang berwarna kuning, rasanya manis, daging buah kenyal dan tebal.

Varietas papaya California ini termasuk jenis unggul dan berumur genjah, pohon/batangnya antique kerdil/lebih pendek dibanding jenis papaya lain, tinggi tanaman sekitar 1,5 – 2 meter dan sudah bisa dipanen setelah berumur 8 – 9 bulan. Pohonnya dapat berbuah hingga umur mencapai empat tahun. Dalam satu bulan bisa dipanen sampai empat kali. Sekali panen setiap pohon papaya California dapat menghasilkan 2 hingga 3 buah dengan sekali panen setiap minggu bisa mencapai berkisar 1,9 hingga 3,6 ton per hektar.

Syarat Tumbuh Pepaya California

Pepaya California dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 300 - 1000 meter dpl, curah hujan 1000 - 2000 mm/ tahun, suhu udara optimum 22 - 26 ยบ C dan kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan. Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 -7.

Teknik Budidaya Pepaya California

1. Persiapan Benih & Cara Penyemaian Bibit Pepaya California
Biji-biji yang dipakai benih tanaman papaya berasal dari buah yang sudah masak dan yang berasal dari tanaman yang baik. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikering-anginkan ditempat yang teduh. Biji yang bernas diambil untuk dijadikan benih dan yang kurang bernas di buang.
Benih dapat juga didapatkan di toko-toko pertanian. Saat ini sudah banyak beredar berbagai merk benih pepaya california. Benih disemai terlebih dahulu menggunakan polybag yang berdiameter minimal 10 cm. Media semai yang digunakan berupa campuran tanah, arang sekam, kompos/pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 2 : 1. Aduk semua bahan hingga tercampur rata, kemudian letakkan ditempat terbuka yang terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Setelah 7 atau 10 hari masukkan media semai kedalam polybag dan benih pepaya california siap untuk disemaikan. Bibit sudah bisa ditanam setelah berusia 1 atau 1,5 bulan.

2. Persiapan Lahan Budidaya Pepaya California
Lahan dibersihkan terlebih dahulu dari gulma, akar-akar kayu dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Kemudian lahan dibajak atau dicangkul. Taburkan kapur dolomit jika pH tanah dibawah 6,0. Atur drainase dengan membuat bedengan-bedengan atau parit. Bedengan dibuat dengan lebar 1.5 – 2 meter, tinggi dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedengan antara 80 cm – 100 cm. Parit dan bedengan dibuat dengan tujuan untuk memudahkan penyiraman saat musim kemarau dan agar lahan tidak tergenang air saat musim hujan.

3. Cara Penanaman Bibit Pepaya California
Sebelum bibit ditanam, buatlah lubang tanam terlebih dahulu di atas bedengan. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm (disesuaikan dengan ukuran polybag). Jarak antar lubang tanam dalam bedengan antara 2,5 meter – 3 meter, kemudian taburkan kapur dolomit pada lubang tanam tersebut jika pH dibawah 6,0. Biarkan selama kurang lebih 2 minggu sebelum bibit ditanam. Kemudian siapkan campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1, letakkan pada tempat yang terlindung dari hujan selama 2 – 3 minggu. Tanah ini berguna untuk menimbun bibit yang ditanam dan berfungsi sebagai pupuk dasar.

Setelah pembuatan lubang dan semua persiapan diatas selesai, kini saatnya untuk menanam bibit pepaya california ke lahan. Gunakan bibit yang sehat dan bebas dari penyakit. Polybag di buka dengan hati-hati agar media semai tidak pecah, kemudian bibit ditanam kedalam lubang tanam. satu bibit satu lubang. Urug lubang tanam dengan campuran tanah dan pupuk kandang yang sudah disiapkan. Tekan-tekan sedikit agar padat supaya bibit tidah mudah roboh dan tidak layu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari. Setelah selesai menanam siram dengan air secukupnya (jika tanah dalam keadaan kering). Setelah selesai proses penanaman, cek tanaman secara rutin. Segera lakukan penyulaman jika terdapat tanaman yang mati atau diganggu hama. Penyulaman bisa dilakukan hingga usia 3 minggu atau 1 bulan setelah tanam.

4. Cara Pemupukan Susulan Pepaya California dan Jenis Pupuk yang di Gunakan
Untuk hasil produksi yang optimal dan unggul, sebaiknya gunakan pupuk organik agar buah pepaya jauh lebih sehat untuk dikonsumsi. Selanjutnya penambahan pupuk organik dilakukan setiap 4 bulan sekali. Pemupukan dengan menggunakan pupuk non-organik memakai pupuk jenis NPK dilakukan pada dengan hitungan 200 gram pupuk per pohonnya satu bulan setelah tanam. 300 gram saat tanaman memasuki usia 3 bulan, 500 gram usia 6, 9 sampai 12 bulan per pohon. Setelah pohon berbuah, tambahkan pupuk KCI agar daya tahannya lebih kuat dan buahnya lebih manis. Pupuk ditaburkan secara merata disekeliling tanaman dengan jarak 50 cm dari pangkal batang.

5. Pemeliharaan Tanaman Pepaya California
Pemeliharaan tanaman pepaya california meliputi ; penyiangan, penyiraman dan pembumbunan. Penyiangan sebaiknya dilakukan secara manual dengan cara mencabuti rumput atau membabat. Penggunaan herbisida sebaiknya dihindari, karena dapat mengganggu dan merusak akar tanaman pepaya california. Pemeliharaan selanjutnya adalah penyiraman, penyiraman dilakukan saat musim kemarau atau jika tanah dalam kondisi kering. Penyiraman bisa dilakukan dengan sistem leb (penggenangan) atau menggunakan sprinkler.

Selanjutnya dilakukan pembumbunan, yaitu mengurug sekeliling tanaman dengan tanah. Pembumbunan dilakukan dengan tujuan menutup akar yang ada dipermukaan tanah sekaligus untuk merangsang pertumbuhan akar baru. Pembumbunan juga bermanfaat memperkuat batang tanaman pepaya california agar tidak mudah roboh. Pembumbunan dilakukan setelah penyiangan dan dilakukan bersamaan dengan pemupukan susulan.

6. Panen Pepaya California
Ketika usia tanaman pepaya california 8 atau 9 bulan, biasanya buah sudah mulai ada yang matang. Pada saat itu panen pertama sudah bisa dilakukan. Buah siap panen sebaiknya adalah buah yang tingkat kematangannya tidak lebih dari 25%, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerusakan saat pengangkutan. Sejak panen pertama, buah pepaya california bisa dipanen empat kali dalam satu bulan atau setiap satu minggu sekali. Jika kondisi tanaman dalam keadaan baik dan sehat, pepaya california mampu berproduksi hingga 4 sampai 5 tahun.

7. Pasca panen
Nuah papaya California yang telah dipanen diletakan di dalam keranjang kemudian di bawa ke tempat penyortiran. Buah yang cacat dan terdapat tanda bercak jamur diletakkan pada tempat terpisah, buah yang baik dilakukan pengkelasan/pengelompokkan sesuai ukuran, bentuk, tingkat kemasakan buah dan keseragaman warna. Setelah di sortir kemudian buah dikemas dalam peti kayu/keranjang yang dilapisi kertas dengan berat masing-masing 25 – 30 Kg berisikan 12 sampai dengan 20 buah. Angkut kemasan dengan hati-hati agar tidak terjadi gesekan yang dapat menimbulkan perlukaan pada buah. Apabila buah papaya yang telah dikemas di dalam peti kayu/keranjang belum diangkut ke pasar sebaiknya disimpan pada ruang penyimpanan yang mempunyai sirkulasi udara yang baik dengan suhu tetap kering. Susun peti kayu/keranjang secara baik (tidak tumpang tindih) bila menumpuk sebaiknya tidak lebih dari 3 – 4 tumpukan.

Hama Tanaman dan Penyakit Pepaya California
Hama yang sering menyerang Tanaman Pepaya California adalah Kutu Daun (Myzuz persicae) dan Tungau Merah (Tetranychus sp)

Penyakit yang sering menyerang Tanaman Pepaya California adalah Penyakit Antraknose (Cacar Buah), Penyakit Phytopthora parasitiaca, Penyakit Bacterium papaya, dan Penyakit Mosaik Papaya, serta Penyakit Bercak Cincin.

Minggu, 02 Mei 2021

Bakso Ikan

Posted by Studi on Mei 02, 2021 with No comments
Bakso ikan didefinisikan sebagai daging ikan yang dihaluskan (kadar daging ikan tidak kurang dari 50%), dicampur dengan tepung pati, lalu dibentuk bulatbulat dengan tangan sebesar kelereng atau lebih besar dan dimasukkan ke dalam air panas. Adonan bakso diolah dengan cara memotong-motong daging ikan dengan ukuran kecil, kemudian cincang halus dengan menggunakan pisau tajam atau blender. Setelah itu daging diuleni dengan es batu atau air es (10-15% berat daging) dan garam serta bumbu lainnya sampai menjadi adonan yang kalis dan plastis sehingga mudah dibentuk. Sedikit demi sedikit ditambahkan tepung pati agar adonan lebih mengikat. Penambahan tepung pati sebesar 15-20% dari berat daging.

Kriteria bakso Ikan yang baik dapat dilihat dari syarat mutu bakso yang terdapat didalam SNI 01-7266.1- 2006 adalah:
  • Bentuk : bulat halus, berukuran seragam, bersih dan cemerlang, tidak kusam.
  • Warna : putih merata tanpa warna asing lain.
  • Rasa : lezat, enak, rasa ikan dominan sesuai jenis ikan yang digunakan.
  • Aroma : bau khas ikan segar rebus dominan sesuai jenis ikan yang digunakan dan bau bumbu cukup tajam.
  • Tekstur : kompak, elastis, tidak liat atau membal, tidak ada serat daging, tanpa duri atau tulang, tidak lembek, tidak basah berair, dan tidak rapuh.
Persyaratan mutu dan keamanan pangan bakso ikan.
Sensori Angka (1-9) Minimal 7
Cemaran mikroba :
- ALT Koloni/g Maksimal 5,0 x104
- Escherichia coli APM/g Maksimal <3,6
- Salmonella per 25 g Negatif
- Staphylococcus aureus koloni/g Maksimal 1000
- Vibrio cholerae* per 25 g Negatif
- Vibrio parahaemolyticus* per 25 g Negatif
Uji kimia:*
- Raksa (Hg) mg/kg Maksimal 0,5
- Timah hitam (Pb) mg/kg Maksimal 2
- Kadmium (Cd) mg/kg Maksimal 0,05
Fisika:
Suhu pusat °C Maksimal -18
CATATAN : *Bila diperlukan 

Bahan-bahan baso ikan berdasarkan SNI pembuatan baso ikan adalah :
  • Surimi atau lumatan daging ikan segar 100 %, berwarna putih dengan perhitungan Rendemen filet ikan umumnya berkisar 40% – 60% dari berat ikan segar. Umumnya dari 100 kg daging ikan lumat (surimi) dapat menghasilkan 120 - 140 kg bakso, rendemennya mencapai 120 - 140%
  • Garam yang digunakan pada pengolah bakso ikan adalah NaCl halus sebanyak 2 %
  • Gula 0,5 %
  • Tepung pati 4,0 %
  • Air es 15 – 20 % " Penambahan air pada adonan bakso diberikan dalam bentuk es batu atau air es, supaya suhu adonan selama penggilingan tetap rendah.
  • Bawang putih 3 %
  • Bawang merah 2,0 – 2,5 %
  • Lada sebanyak 0,5 % dari berat daging
Menurut Detik.com cara membuat baso ikan yang enak adalah:

Bakso Ikan Tenggiri

Pilihlah ikan tenggiri yang gepeng karena ikan tenggiri yang bulat memiliki tekstur yang kurang lengket sehingga hasil baksonya tidak sebagus yang gepeng.

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan:
  1. 500 gr daging ikan tenggiri.
  2. 4 siung bawang putih.
  3. 3 sdm tepung tapioka atau tepung sagu.
  4. Dua butir telur ayam, ambil putihnya saja.
  5. 2 sdm gula pasir.
  6. Garam dan merica bubuk secukupnya.
  7. Air bersih secukupnya.
  8. Es batu yang sudah diserut.
Cara membuat:
  1. Masukan daging ikan tenggiri yang sudah dibersihkan ke dalam mesin bakso atau blender bersama dengan bawang putih, putih telur, garam, merica, gula pasir dan es serut secukupnya. Haluskan semua bahan sampai benar-benar halus.
  2. Tuangkan adonan tersebut ke sebuah wadah lalu masukan tepung tapioka atau tepung sagu sambil diaduk-aduk sampai semua bahan tercampur.
  3. Siapkan panci dan rebus air bersih secukupnya sampai mendidih. Kalau sudah matikan apinya.
  4. Bentuk adonan bakso sampai membentuk bulatan.
  5. Ambil adonan bakso dengan sendok makan lalu masukan dalam air panas yang sudah direbus di panci.
  6. Rebus kembali bakso dengan api sedang sampai bakso ikannya matang dan mengambang.
  7. Setelah matang, angkat lalu tiriskan.
Bakso Ikan Lele

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan:
  1. 500 gram ikan lele yang sudah bersih dari kulit dan duri.
  2. 3-4 siung bawang putih.
  3. 2-3 sdm tepung sagu atau tapioka.
  4. Dua butir telur ayam, diambil putihnya saja.
  5. 1-2 sdm gula pasir
  6. .
  7. Garam secukupnya dan merica bubuk sedikit saja.
  8. Air bersih secukupnya.
  9. Es serut sedikit saja untuk campuran saat memblender bahan bakso ikan.
Cara membuat:
  1. Masukan daging ikan lele bersama putih telur, bawang putih, garam, gula pasir dan es serut ke dalam blender. Haluskan semua bahan sampai benar-benar halus.
  2. Siapkan satu wadah dan masukan hasil blender bahan-bahan tersebut./li>
  3. Tuang tepung sagu atau tepung tapioka sambil diuleni searah jarum jam dan sedikit digilas sampai semua bahan tercampur rata. Lakukan selama sekitar 5 menit.
  4. Jika adonan dirasa masih terlalu lembek, bisa ditambahkan sedikit saja tepung sagu atau tapioka.
  5. Siapkan panci dan rebus air bersih sampai mendidih. Kemudian matikan apinya.
  6. Bentuk adonan bakso di genggaman tangan lalu tekan sampai membentuk bulatan bakso.
  7. Ambil adonan bakso dengan sendok makan dan masukan ke dalam air panas di panci.
  8. Rebus kembali bakso dengan api kecil sampai bakso ikannya berubah ukuran, mengambang serta matang.
  9. Kalau sudah matang, angkat bakso lalu tiriskan dan dinginkan.
Bakso Ikan Kakap

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan:
  1. 1 kg daging ikan kakap yang telah dibersihkan dari kulit dan duri.
  2. Empat butir telur, ambil putihnya saja.
  3. 12 sdm tepung tapioka.
  4. 5 siung bawang putih.
  5. 4 siung bawang merah goreng yang sudah dihaluskan.
  6. 1 sdt lada.
  7. 1 sdt baking powder.
  8. Garam secukupnya.
  9. Penyedap rasa secukupnya.
  10. Es batu yang sudah dihaluskan secukupnya.
  11. 1 gelas air dingin.
Cara membuat:
  1. Masukan daging ikan kakap bersama garam, penyedap rasa, lada, bawang putih dan merah, air, putih telur dan es batu.
  2. Aduk semua bahan sampai merata.
  3. Tambahkan tepung tapioka yang sudah dicampur dengan baking powder.
  4. Aduk kembali adonan sambil dibanting agar mudah dibentuk.
  5. Panaskan air hingga mendidih, lalu matikan kompor.
  6. Bulatkan adonan bakso. Kemudian, nyalakan kembali kompor dan masukan bakso ikan dalam air mendidih.
  7. Masak bakso ikan hingga mengapung.
  8. Jika sudah matang, angkat bakso tersebut lalu masukan dalam air es. Kemudian tiriskan.
  9. Bakso ikan siap disajikan dengan kuah lezat.
Bakso Ikan Tuna

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan:
  1. 250 gram tepung tapioka.
  2. 1 kg ikan tuna.
  3. 5 siung bawang putih.
  4. 2 sdm tepung terigu.
  5. 1 sdt garam dan merica.
Cara membuat:
  1. Bersihkan ikan tuna dan fillet.
  2. Kemudian, giling daging ikan sampai halus.
  3. Haluskan semua bumbu lalu campurkan dengan daging ikan tuna.
  4. Tambahkan semua tepung dan aduk sampai merata.
  5. Masak air sampai mendidih.
  6. Buat adonan bakso sampai bulatan dan masak dalam air panas.
  7. Angkat bakso ikan yang sudah matang dan mengapung.
Bakso Ikan Kerapu

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan:
  1. 3 kg daging ikan kerapu yang sudah dihaluskan.
  2. 24 sdm tepung tapioka.
  3. 6 sdm tepung terigu.
  4. Dua butir telur, ambil putihnya saja.
  5. 8 siung bawang putih yang sudah dihaluskan.
  6. 2 genggam es batu kecil.
  7. Garam dan gula secukupnya.
Cara membuat:
  1. Campurkan daging ikan kerapu, garam, gula dan bawang putih di wadah besar.
  2. Aduk semua bahan tersebut. Kemudian, tambahkan tepung terigu, tepung tapioka, dan putih telur. Aduk kembali sampai merata.
  3. Siapkan es batu kecil.
  4. Cetak adonan bakso menjadi bulat kalis. Bisa menggunakan sendok. Lalu masukan adonan yang sudah bulat ke dalam air es.
  5. Rendam bakso ikan dalam air es selama satu jam saja.
  6. Angkat bakso ikan dari air es lalu pindahkan ke tempat perebusan. Rebus bakso menggunakan dandang dengan air dan api yang sedang. Tunggu hingga matang.
  7. Setelah matang, tiriskan bakso ikan pada mangkuk atau bisa disimpan pada lemari es.
Bakso Ikan Tongkol

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan:
  1. Satu ekor ikan tongkol ukuran sedang.
  2. Satu butir telur.
  3. 5 sdm tepung terigu.
  4. 5 siung bawang putih.
  5. 1 sdm lada.
  6. 7 sdm sagu, aci atau kanji.
  7. Garam secukupnya.
  8. Daun seledri.
  9. Saos dan kecap.
  10. Bawang goreng.
  11. Satu bungkus royco varian ayam.
  12. Air dan es batu secukupnya.
Cara membuat:
  1. Siapkan sebuah wadah lalu masukan ikan bersama bahan lainnya dan aduk hingga merata.
  2. Siapkan panci dan masukan air lalu masak hingga mendidih.
  3. Buat adonan bakso membentuk bulatan.
  4. Masukan adonan yang sudah bulat ke air yang direbus.
  5. Tunggu sampai bakso ikan mengapung dan matang. Kemudian angkat dan tiriskan.
Bakso Ikan Goreng

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan:
  1. 400 gram fillet ikan tenggiri, kakap atau kerapu.
  2. 200 gram tepung tapioka atau sagu.
  3. 3 siung bawang putih. Lalu haluskan.
  4. 4 butir bawang merah. Lalu cincang halus.
  5. Dua butir telur ayam.
  6. 23 gram santan bubuk.
  7. Garam secukupnya.
Cara membuat:
  1. Proses fillet ikan hingga halus. Jika sudah, campurkan dengan bawang putih, bawang merah, telur ayam, tepung tapioka atau sagu, santan bubuk dan garam.
  2. Ambil adonan secukupnya dan bulatkan.
  3. Adonan yang sudah bulat lalu digoreng dalam minyak panas dengan api kecil sampai berwarna coklat keemasan.
  4. Angkat bakso ikan yang telah matang dari penggorengan lalu tiriskan minyaknya.
  5. Bakso ikan goreng sudah siap disantap.
Standar industri baso ikan dariukurannya: Berat setiap butir bakso super sekitar 40 gram (isi 25 butir/kg), sangat besar 30 gram (ukuran 30), besar 25 gram (ukuran 40), sedang 25 gram (ukuran 50) dan kecil beratnya 15 gram (ukuran 60).

Pengemasan

Metode pengemasan diharapkan mampu memecahkan beberapa masalah sebagai berikut: mengetahui tentang jenis kemasan kedap udara, mampu mendesain kemasan dan memperbaiki penampilan bakso beku. Mekanisasi teknologi pengemasan secara vacuum dengan introduksi mesin vacuum diharapkan mampu mencegah ketengikan bakso beku akibat adanya oksidasi lemak dan mencegah kontaminasi dan pertumbuhan mikroorganisme pembentuk lendir pada permukaan bakso beku selama penyimpanan dan pemasaran.

Plastik thermoplast adalah plastik yang dapat dicetak berulang-ulang dengan adanya panas, yang termasuk plastic thermoplast antara lain : PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT, Polyacetal (POM), PC dan lain-lain. Bahan pengemas yang digunakan untuk bakso adalah plastik nylon. Nylon merupakan istilah yang digunakan terhadap poliamida yang mempunyai sifat-sifat dapat berbentuk serat, film dan plastik. Secara umum nylon bersifat keras, berwarna cream, sedikit tembus cahaya.

keterangan kemasan sekurang-kurangnya meliputi sebagai berikut :
a) jenis produk;
b) berat bersih produk;
c) nama dan alamat unit pengolahan secara lengkap;
d) bila ada bahan tambahan lain diberi keterangan;
e) tanggal, bulan dan tahun produksi;
f) tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa

Kamis, 22 April 2021

Standar Mutu Telur Ayam

Posted by Studi on April 22, 2021 with No comments
Telur ayam adalah telur yang paling populer dikonsumsi masyarakat. Produksi telur ayam nasional tahun 2020 adalah 5.044.394,99 ton setahun. Produksi telur harus ditingkatkan agar dapat swasembada telur. Telur ayam dibedakan menjadi telur ayam ras dan telur bukan ayam ras (buras) . Selain telur ayam juga manusia mengenal seperti: telur puyuh, telur bebek, telur angsa, telur onta, dan telur kalkun. Telur menjadi komoditi hasil peternakan yang penting bagi perekonomian nasional.

Telur adalah suatu tempat penimbunan zat gizi seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio sampai menetas sehingga telur merupakan bahan pemenuhan makanan yang penting untuk tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Untuk menjaga mutu telur maka hadir Standar Nasional Indonesia hal perteluran, yaitu SNI 01-3926-2006.

Telur merupakan bahan pangan dengan struktur fisik yang khas, dan tersusun atas 3 bagian yaitu kulit, kantung udara, dan isi yang terdiri dari putih telur dan kuning telur. Komposisi telur secara fisik terdiri dari 10 % kerabang (kulit telur/cangkang), 60 % putih telur, dan 30 % kuning telur. Terdapat 4 lapisan putih telur, yaitu bagian luar cairan (lapisan tipis), bagian viscous cairan (lapisan tebal), bagian dalam cairan (lapisan tipis), dan bagian lapisan kecil padat mengelilingi membrane vitelin kuning telur disebut chalaza untuk mempertahankan posisi yolk

Menurut Nuryati, telur memiliki sifat sifat yang perlu diketahui adalah:
  1. Kulit telur sangat mudah pecah, dan tidak dapat menahan tekanan mekanis yang besar sehingga telur tidak dapat diperlakukan secara kasar pada suatu wadah
  2. Telur tidak mempunyai bentuk dan ukuran yang sama besar sehingga bentuk elipsnya memberikan masalah untuk penanganan secara mekanis dalam suatu sistem yang kontiniu
SNI 01-3926-2006 yang mengatur telur ayam konsumsi segar yaitu telur ayam yang tidak mengalami proses pendinginan dan tidak mengalami penanganan pengawetan serta tidak menunjukkan tanda - tanda pertumbuhan embrio yang jelas, kuning telur belum tercampur dengan putih telur utuh dan bersih. Yang diatur oleh SNI adalah mutu akhir telur ayam ditentukan oleh :
  1. Kulit telur yaitu keutuhan, bentuk, kelicinan dan kebersihan,
  2. Kantong udara yaitu kedalaman rongga udara dan kebebasan bergerak,
  3. Keadaan putih telur yaitu kekentalan dan kebersihan,
  4. Keadaan kuning telur yaitu bentuk posisi, penampakan batas dan kebersihan
  5. Bau telur yang khas
. Agar kesehatan tetap terjaga, telur yang dikonsumsi masyarakat harus sesuai dengan SNI meliputi mutu fisik telur yaitu ukuran (berat, panjang, dan lebar), warna (putih, agak kecoklatan, coklat), kondisi kulit telur (tipis dan tebal), bentuk (bulat dan lonjong) dan kebersihan kulit telur

Berdasarkan SNI tentang telur ayam , maka klasifikasi standar telur ayam didasarkan pada :
  1. Jenis telur dibedakan telur ayam ras dan telur ayam bukan ras (buras).
  2. Warna kerabang (kulit telur) dibedakan warna putih dan coklat.
  3. Berat telur ayam ras dibeda akan :
    1. Telur ekstra besar dengan berat lebih daari 60 gram.
    2. Telur besar dengan berat 56 - 60 gram.
    3. Telur kecil dengan berat 46 - 50 gram.
    4. Telur ekstra kecil dengan berat kurang dari 46 gram.
Untuk telur ayam buras digolongkan sebagai telur ekstra kecil pada ayam ras.

Mutu telur ditentukan oleh mutu bagian luar dan mutu bagian dalam. Mutu bagian luar meliputi bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan dan kebersihan kulit telur.

Mutu Telur Bagian Luar ditentukan oleh kondisi kulit telur. Berikut ini beberapa parameter yang dapat dijadikan ukuran untuk menentukan mutu telur sebelah luar.
  • Bentuk Telur yang ideal adalah proporsional, tidak benjol - benjol, tidak terlalu lonjong dan tidak terlalu bulat (SNI 01-3926-2006). Bentuk telur umumnya bulat sampai lonjong, perbedaan bentuk itu dapat terjadi karena adanya berbagai faktor yang mempengaruhi antara lain sifat genetis (keturunan), umur hewan sewaktu bertelur dan sifat biologis sewaktu bertelur.
  • Warna Kulit ada dua yaitu putih dan coklat. Perbedaan warna kulit tersebut disebabkan adanya pigmen cephorpyrin yang terdapat pada permukaan kulit telur yang berwarna coklat. Kulit telur yang berwarna coklat relatife lebih tebal dibandingkan dengan kulit telur yang berwarna putih. Ketebalan kulit telur berwarna coklat rata - rata adalah 0,51 mm, sedangkan kulit telur berwarna putih adalah 0,44 mm
  • Kondisi Kulit Telur dilihat dari tekstur dan kehalusannya. Mutu telur akan semakin baik jika tekstur kulitnya halus dan keadaan kulit telurnya utuh serta tidak retak. Menurut Hadi, telur yang baik mempunyai kulit yang rata, tidak bernoda atau bintil - bintil. Kondisi kerabang telur dapat dilihat dari tekstur dan kehalusannya. Kualitas telur akan semakin baik jika tekstur kerabangnya halus dan keadaan kerabang utuh dan tidak retak. Keadaan kulit telur dengan permukaan kasar, retak dan kotor akan mempengaruhi mutu dalam telur tersebut karena kulit telur memiliki pori - pori yang memyebabkan udara dan kotoran dapat masuk kedalam telur.
  • Kebersihan Kerabang Telur bagian telur yang paling luar dan paling keras. Kerabang yang tidak bersih dan sedikit rusak seperti berlubang atau retak menyebabkan mikroba akan mudah masuk kedalam telur sehingga telur menjadi busuk. Pembersihan bertujuan untuk menghilangkan kotoran dari permukaan kulit telur. Hal yang perlu diperhatikan dalam pencucian kulit telur adalah sifat berpori kulit telur dan sifat mengembang dan kontraksi isi telur. Mutu telur semakin baik jika kulit telur dalam keadaan bersih dan tidak ada kotoran apa pun yang menempel
Mutu Telur Bagian Dalam (Isi Telur) dilihat dari bagian telur disebelah dalam. Beberapa faktor yang menentukan mutu isi telur di antaranya kondisi ruang udara, kuning telur dan putih telur.
  • Ruang Udara dimana telur yang segar memiliki ruang udara yang lebih kecil dibandingkan telur yang sudah lama. Berdasarkan kedalaman ruang udaranya, mutu telur dapat dikelompokkan atas :
    a) Mutu I, memiliki kedalaman ruang udara 0,5 cm.
    b) Mutu II, memiliki kedalaman ruang udara 0,5-0,9 cm.
    c) Mutu III, memiliki kedalaman ruang udara 1 cm atau lebih.
    Kantong udara dapat dijadikan sebagai petunjuk umur pada telur, makin besar kantong udara umur telur relatife makin lama.
  • Kuning Telur berbentuk bulat, bewarna kuning sampai jingga. Kuning telur terbungkus oleh selaput tipis yang sangat kuat dan elastis yang disebut membran vitelin. Telur yang segar memiliki kuning telur yang tidak cacat, bersih dan tidak terdapat pembuluh darah. Selain itu, di dalam kuning telur tidak terdapat bercak daging atau bercak darah Kuning telur yang memiliki mutu baik adalah bersih dan tidak ada bercak atau noda darah yang menempel di kuning telur
    Bentuk posisi kuning telur kategori mutu I adalah kuning telur berbentuk bulat
    Bentuk posisi kuning telur kategori mutu II adalah kuning telur agak gepeng
    Bentuk posisi kuning telur mutu III adalah kuning telur gepeng, agak melebar dan terkadang bisa pecah.
  • Putih Telur terdapat antara selaput telur dengan kuning telur Putih telur terdiri dari putih telur encer dan putih telur kental. Fungsi putih telur adalah sebagai tempat utama menyimpan makanan dan air dalam telur untuk digunakan secara sempurna selama penetasan. Putih telur dari telur yang segar adalah tebal dan diikat kuat oleh kalaza. Telur mutu I, mempunyai putih telur yang bebas dari titik daging atau titik darah.
  • Haugh Unit (HU) satuan yang digunakan untuk mengetahui kesegaran isi telur terutama bagian putih telur, yang didasarkan pada ketebalan albumin. Besarnya Haugh Unit dapat ditentukan dengan menggunakan table konversi. Semakin tinggi nilai HU menunjukkan bahwa kualitas telur itu semakin baik. Perbandingan tinggi dan berat yang terukur diberi penilaian mulai dari 20-100 atau lebih. Menurut SNI 01-3926-2006 kesegaran telur dibedakan atas :
    a) Mutu I, memiliki nilai HU >72.
    b) Mutu II, memiliki nilai HU 62-72.
    c) Mutu III, memiliki nilai HU < 60.
Syarat Standarisasi Telur yang harus diperhatikan yaitu :
  • Kebersihan telur dimana telur ayam segar untuk konsumsi harus bersih. Jika telur kotor boleh dibersihkan dengan kain lap yang bersih dan kering. Jika telur terpaksa harus dicuci maka dilakukan dengan cara yang benar yaitu :
    1. Air pencuci harus hangat (suhu 35°C) dan bersih.
    2. Harus menggunakan deterjen khusus untuk telur atau senyawa Cl (clorine compound).
    3. Setelah dicuci harus segera dikeringkan (dapat digunakan alat pengering).
  • Bahan pembantu yang digunakan harus bersifat tidak membahayakan kesehatan, tidak berbau, tidak menjadi medium pertumbuhan mikroba dan tidak menurunkan kualitas telur.
    1. Pengemasan telur, maka perlu diperhatikan persyaratan pengemasan sebagai berikut :
      a. Bahan kemasan yang digunakan tidak beracun maupun mengeluarkan bau.
      b. Bahan kemasan harus melindungi kerabang dari tekanan - tekanan dari luar yang mengakibatkan kerusakan.
      c. Pada kemasan harus dicantumkan :
      • Nama perusahaan.
      • Bobot telur dan jumlah butir yang ada dalam kemasan.
      • Warna kerabang telur.
      • Tingkatan mutu.
      e) Jenis telur.
    2. Telur dalam satu kemasan harus mempunyai tingkatan mutu yang sama dan tingkatan bobot yang sama.
Dengan adanya standar telur ayam di Indonesia yang mengunakan acuan internasional seperti U.S Egg Grading Manual maka jika suatu saat produksi telur ayam lebih besar dari kebutuhan dalam negeri maka produk telur ayam dapat diekspor ke luar negeri standar mutu telur ayam yang mampu bersaing.


Selasa, 20 April 2021

Budi Daya Kangkung

Posted by Studi on April 20, 2021 with No comments
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019, dengan melakukan survei di 514 kabupaten kota di 34 provinsi di Indonesia ditemukan fakta kangkung adalah komoditas sayuran yang paling banyak dikonsumsi pada level nasional, yaitu sebesar 10,46 gram per kapita sehari.

Umumnya terdapat dua jenis kangkung yang dijual di pasar, yakni kangkung yang dipotong bagian akarnya dan juga kangkung yang masih terikat beserta akarnya. Kangkung yang telah dipotong akarnya adalah jenis kangkung air, sedangkan kangkung yang masih terikut akarnya adalah jenis kangkung darat. Kedua jenis kangkung ini sama sama mudah untuk dibudidayakan.

A. Budidaya Kangkung Darat


Budi daya kangkung darat dapat dilakukan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, budi daya kangkung darat harus mendapatkan curah hujan dan sinar matahari yang cukup. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji dan stek. Namun khusus untuk kangkung darat, para petani biasa melakukannya dengan biji.

Pemilihan benih

Benih kangkung darat yang baik adalah benih yang daya tumbuhnya lebih dari 95 persen dan tumbuhnya tegak setidaknya hingga umur 8 minggu. Usahakan tidak menggunakan benih yang telah disimpan lebih dari satu tahun, karena produktivitasnya akan menurun.

Alternatif benih yang bisa digunakan adalah varietas Sutera dan Bangkok yang sudah sangat baik di tingkat masyarakat atau varietas lokal yang memiliki daya penyesuaian lebih baik dibandingkan dengan varietas lain.

Persiapan lahan

Diawali dengan menggemburkan dan membersihkan lahan dari gulma. Kemudian dibuat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan dengan petak lahan. Tinggi bedengan 25-30 cm dengan jarak antar bedengan 50-60 cm, fungsinya sebagai saluran drainase dan jalan untuk pemeliharaan dan pemanenan.

Lahan selanjutnya diberi pupuk kandang dari kotoran sapi, kambing ataupun ayam. Pupuk dari kotoran ayam baik digunakan karena dapat terurai lebih cepat sehingga cocok dengan tanaman kangkung yang memiliki siklus panen cepat. Pupuk ditebarkan di atas bedengan, kira-kira 10 ton per ha. Selanjutnya didiamkan selama 2-3 hari.

Penanaman

Penanaman kangkung darat dapat dilakukan dengan cara ditugal ataupun ditebar langsung. Sementara untuk cara penyemaian terlebih dahulu dirasa tidak terlalu ekonomis untuk dilakukan dalam budidaya kangkung darat.

Jika menggunakan cara tugal, maka jarak antara lubang tugal adalah 10 x 5 cm, setiap lubang diisi 2-3 biji benih. Penugalan tidak perlu terlalu dalam, karena budidaya kangkung darat tidak memerlukan perakaran yang terlalu kuat. Sementara itu, jika menggunakan cara tebar maka benih cukup ditebarkan langsung di atas bedengan tanah. Cara ini memerlukan pekerja yang terampil agar hasil tebar merata.

Pemeliharaan

Bagian pemeliharaan yang paling penting untuk dilakukan adalah pengairan. Kangkung darat ini sangat membutuhkan air, terutama jika ditanam saat musim kemarau. Sementara itu, kangkung darat sebenarnya tidak membutuhkan pemupukan tambahan, terlebih jika lahan tanam yang digunakan adalah bekas dari tanaman kacang-kacangan.

Pemupukan susulan hanya perlu dilakukan jika daun tanaman kangkung berwarna hijau pucat atau pudar. Kotoran ayam yang kaya akan nitrogen adalah pupuk terbaik untuk memupuk kangkung darat karena tanaman kangkung sangat responsif terhadap nitrogen.

Cara pemeliharaan lainnya adalah dengan mengendalikan OPT seperti gulma, hama dan juga penyakit. Pengendalian gulma cukup dilakukan dengan penyiangan. Sementara untuk mengendalikan hama dan penyakit, sangat disarankan untuk tidak menggunakan pestisida kimia. Pengendalian cukup dilakukan dengan cara mekanis seperti membuat perangkap ataupun menggunakan pestisida organik.

Pemanenan

Kangkung darat dapat dipanen saat umur 30-45 hari sejak masa tanam benih. Cara memanennya adalah dengan mencabut kangkung bersamaan dengan akarnya. Setelah itu akar kangkung dapat dicuci hingga bersih sebelum dipasarkan.

Kumpulkan hasil panen tersebut di tempat yang lembap agar tidak layu. Selain itu, kamu juga bisa merendam akarnya agar hasil panen bertahan lebih lama.

B. Budidaya kankung Air

Kangkung air biasanya memiliki batang berwarna hijau dan ukurannya lebih besar dari pada kangkung darat.

kangkung air biasanya ditanam di lahan sawah atau rawa.
Berikut ini ialah beberapa syarat tumbuh kangkung air yaitu:
  • Kangkung air bisa tumbuh di berbagai cuaca, baik musim panas maupun musim hujan. Namun demikian pasokan air pada tanaman kangkung harus tetap tercukupi. Kabarnya ialah bagi kalian yang hidup di dataran tinggi maupun dataran rendah sama-sama dapat menanam kangkung air ini.
  • Kangkung membutuhkan banyak sinar matahari, jika lahan terlindungi dari sinar maka kangkung akan tumbuh kurus walaupun tinggi.
  • Kangkung memerlukan lahan yang subur dan kaya akan zat organik, untuk itu penyiapan lahan dengan pembajakan dan pemupukan sangat diperlukan.
  • Kangkung membutuhkan tanah yang datar yang dapat menahan air lebih lama karena kangkung membutuhkan pasokan air yang selalu cukup.
  • Kangkung akan tumbuh maksimal jika bebas dari rumput liar dan tanaman pengganggu seperti ulat.
Penyiapan Lahan 

Menyiapkan lahan untuk menanam kangkung tidaklah sulit, ada tiga hal yang perlu kalian cermati yaitu:
  1. Sekitar tiga minggu sebelum lahan ditanami, kalian sebaiknya membajak lahan atau mencangkul lahan agar subur dan siap ditanami.
  2. Sekitar dua minggu sebelum ditanami, kalian dapat mencampurkan pupuk kandang ke dalam lahan dengan takaran sekitar 10 ton per hektar. Setelah itu genangi air hingga kurang lebih lima cm untuk menghindari lahan dari kekeringan.
  3. Buatlah petak tanah “bedengan” dengan ukuran yang kalian perlukan misalnya 2 x 1 meter dengan kedalaman 30 cm.
Proses Pembibitan

Dalam melakukan pembibitan, bibit kangkung air adalah dengan stek batang, berbeda dengan kangkung darat yang pembibitannya dengan biji. Kalian dapat memilih bibit kangkung di toko yang menjual bibit tanam yang lengkap. Dan tips, pilihlah jenis bibit kangkung air yang berkualitas dengan tinggi sekitar 20-30 cm.

Proses Penanaman

Melakukan penanaman saat sore hari agar malam harinya bibit kangkung dapat mulai bertumbuh. Dalam menanam kangkung air, ada beberapa hal cara menanam yang perlu diperhatikan yaitu:
  • Stek muda kangkung air ditanam dalam setiap petak tanah dengan jarak 1,5 x 1,5 cm.
  • Pastikan bahwa tanah berada dalam kondisi prima “basah dan bernutrisi”, pastikan pula bahwa tanah tersebut telah kalian beri pupuk beberapa minggu sebelumnya.
Penyiraman Dan Pemupukan

Saat kalian telah berhasil menanam kangkung air maka kini waktunya bagi kalian untuk melakukan pemeliharaan berupa penyiraman dan pemupukan. Saat kondisi cuaca kering, kalian dapat melakukan penyiraman pada tanaman kangkung sebanyak 2x sehari yakni pagi hari dan sore hari.

Untuk memupuk kalian dapat menambahkan pupuk urea kira-kira dua minggu setelah penanaman kangkung air. Selain pemupukan dan penyiraman kalian pun perlu menyelamatkan tanaman kalian dari berbagai hama dan hewan pengganggu.

Pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan 1,5 minggu setelah kangkung air ditanam. Jika batang telah menjadi besar dan daun berukuran panjang, maka kangkung air dipanen, saat memanen, sisakan 2 cm batang agar dapat bertunas kembali.

Catatan

Umumnya, harga kangkung di pasaran relatif murah jika dibanding dengan jenis sayuran lain. Untuk meningkatkan nilai tambah, kita bisa melakukan budidaya kangkung darat secara organik. Harga kangkung darat organik relatif lebih tinggi.

Jumat, 16 April 2021

Budidaya Pisang Cevendish

Posted by Studi on April 16, 2021 with No comments

Dari survei BPS tentang pengeluaran untuk komoditas buah-buahan yang dikonsumsi (susenas 2019) maka pisang adalah nomor dua setelah jeruk. Pengeluaran untuk belanja pisang Rp. 4.416 perkapita selama sebulan dan pisang yang paling banyak diperdagangkan secara lokal dan global adalah pisang cevendish.

Pisang Cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat populer di dunia, di Indonesia, pisang ini lebih dikenal dengan sebutan Pisang Ambon Putih. Pisang Cavendish banyak dikembang biakan menggunakan metode kultur jaringan. Keunggulan bibit pisang hasil kultur jaringan dibandingkan dengan bibit dari anakan adalah bibit kultur jaringan terbebas dari penyakit seperti layu moko akibat Pseudomonas solanacearum dan layu panama akibat Fusarium oxysporum cubense.

Pohon Pisang Cavendish mempunyai tinggi batang 2,5 - 3 m dengan warna hijau kehitaman. Daunnya berwarna hijau tua. Panjang Tandan 60 - 100 cm dengan berat 15 - 30 kg. Setiap tandan terdiri dari 8 - 13 sisiran dan setiap sisiran ada 12 - 22 buah. Daging buah dari pisang ini putih kekuningan, rasanya manis agak asam, dan lunak. Kulit buah agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning muda halus

Suhu merupakan faktor utama untuk pertumbuhan tanaman Pisang Cavendish. Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah sekitar 27° C, dan suhu maksimumnya 38° C. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis dan subtropis, pisang ini tidak dapat tumbuh di dataran tinggi, ketinggian di atas 1600 m dpl. Kebanyakan pisang tumbuh baik di lahan terbuka, tetapi kelebihan penyinaran akan menyebabkan terbakar-matahati (sunburn). Tanaman ini juga sangat sensitif terhadap angin kencang karena dapat menyebabkan daunnya rusak dan robek, distorsi tajuk dan merobohkan pohonnya. Untuk pertumbuhan yang optimal, curah hujan yang diperlukan sekitar 200-220 mm, dan kelembapan tanahnya tidak kurang dari 60-70% dari kapasitas lapangan. Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan Pisang Cavendish adalah tanah liat yang dalam dan gembur serta yang memiliki pengeringan dan aerasi yang baik. Tanaman ini toleran terhadap pH 4,5-7,5.

Selain didapat dari kultur jaringan, secara tradisional diambil secara cara vegetatif yakni mengambil bagian pada induk dalam hal ini tunas anakan.

Syarat pembibitan :

Calon anakannya tingginya minimal 1 meter sampai 1,5 meter dan lebarnya 15 cm sampai 20 cm.
Ambilah calon anakan dari induk yang buahnya sehat dan bagus
Berikan perawatan dengan membuat sanitasi yang baiik untuk bibit sebelum ditanam dengan diberi insektisida dosisnya 0,5 sampai 1 %, kurang lebih selama 10 hingga 15 menit, lalu dikeringkan selam 1 sampai 2 jam supaya luka di calon bibit dari hasil pemotongan menjadi kering. Ini berguna supaya terhindar dari penyebaran hama dan juga penyakit yang menyerang calon bibit pisang.

Pengolahan Tanah Pisang Cavendish :

  • Membuat teras atau petakan dan saluran buangan air. Pembuatan teras sangat diperlukan agar permukaan tanah miring. Lebar dari teras bisa disesuaikan dengan kemiringan tanah di area penanaman. Tujuan dari pembuatan saluran air adalah untuk area tanam yang memiliki kemiringan yang kecil dan tanahnya datar, Ini berguna untuk menghindari adanya genangan air yang berlebihan di area tanam pisang.
  • Pengolahan tanah bisa memakai alat manual seperti cangkul atau mesin bajak. Teruntuk tanah dengan keasamannya yang tinggi pH < 5,0 diberikan kapur yang dosisnya 300 kg/ha dengan merata.
  • Pisang cavendish bisa ditanam di tanah yang kering atau tegalan dan tanah persawahan atau lahan sawah. Waktu yang bagus untuk mengolah tanah ditanah yang kering adalah pada waktu akhir musim kemarau, sedangkan untuk lahan persawahan baiknya di awal musim kemarau.

Persiapan Tanam :

Waktu untuk menanam pisang ini dikerjakan ketika akan musim hujan yaitu antara bulan september dan oktober.
Membuat lubang untuk menanam dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm, jarak tanamnya antara 2 meter x 2 meter hingga 3 meter x 3 meter. Pembuatan lubang ini dikerjakan dengan manual memakai cangkul. Perhatikan juga kondisi cuaca, ketika curah hujan tinggi bisa menjadi halngan dalam membaut lubang tanam.

Lakukan penanaman pada sore hari agar bibit tidak strees terhadap lingkungan baru. Masukkan bibit ke dalam lubang yang sudah dibuat sebelumnya, tutup secara perlahan, dan lakukan penyiraman.

Tanaman pisang cavendish perlu pemeliharaan yang maksimal untuk memperoleh buah yang berkualitas, tidak rusak, terhindari dari penyakit dan hama. oleh karena itu, pemeliharaan penting untuk diperhatikan karena menjadi tolak ukur keberhasilan budidaya pisang ini.

Pemeliharaannya meliputi:

  • Pemberian agensia hayati untuk mencegah penyakit layu yang umumnya menyerang tanaman pisang seperti layu Fusarium yang disebabkan oleh cendawan Fusarium. Agensia hayati yang dapat digunakan adalah Trichoderma sp. dan Gliocladium sp.
  • Perampalan dan Penjarangan
    Penjarangan berguna untuk mengukur jumlah anakan untuk 1 rumpun yang terdiri 3 sampai 4 batang, meminimalisir tingkat persaingan unsur hara pada satu rumpun. Perempalan berguna untuk menjaga saluran air dan kebersihan kebun dengan memotong daun atau pelepah yang sudah kering.
  • Penyiraman dan Pengairan
    Pengairan berguna mempertahankan ketersediaan air di area penanaman, sebab pisang bisa memproduksi dengan maksimal dengan memperbaiki sanitasi atau saluran pembuangan air. Penyiraman dikerjakan dengan mengisi arau memberikan saluran air yang beda di antara barisan tanaman pisang. Penyiraman dikerjakan memakai mesin pompa air tergantung dari ketersediaan air.
  • Pembumbunan dan Penyiangan
    Penyiangan berguna untuk menghilangkan gulma atau rumput liar yang biasa tumbuh di area tanam yang berpotensi menjadi pesaing untuk tanaman pisang dalam memperoleh unur hara. Penyiangan bisa dikerjakan dengan manual memakai cangkul atau parang, bisa juga memakai mesin pemotong rumput dan memakai zat kimia seperti pestisida/ herbisida.
    Penyiangan dikerjakan dengan melihat adanya gulma, jika sudah mengancam tanaman utama, bisa langsung melakukan penyiangan. Sedangakan pembumbunan berguna untuk menggemburkan tanah. Pembumbunan dikerjakan bersama dengan mengerjakan penyiangan.

  • Pemberian Mulsa dan Pemupukkan.
    Pemberian mulsa berfungsi agar penguapan air tanah berkurang dan mencegah pertumbuhan gula dengan mengambil daun-daun kering di sekitaran rumpun. Untuk pemupukan berguna menjaga adanya unusr hara pada tanah baik makro atau mikro dengan memakai bahan organik atau anorganik.
    Rekomendasi pemupukan yang diberikan oleh BP2TP yaitu: pemberian pupuk organik (pupuk kandang) sebanyak 10 kg/lubang sebelum penanaman dan dibiarkan selama 1-2 minggu. Kemudian untuk pupuk organik yang dapat diberikan adalah 0,233 kg Urea, 0,10 kg SP-36, dan 0,10 kg KCl per tanaman. Untuk tanaman yang baru ditanam diberi 3 kali yaitu ¼ saat tanam dan sisanya dibagi dua umur 3 bulan dan umur 6 bulan. Sedangkan untuk tanaman umur 1 tahun atau lebih, pupuk diberikan 2 kali pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.
  • Perawatan Buah
    Sesudah sisir pisang terlihat mengembang dengan sempurna, yang perlu dilakukan ialah membungkus tandan pisang memakai kantong pelastik yang transparan. Pilih kantong plastik yang transparan berbahan polietilen ukuran 14 smapai 45 cm, tebalnya 0,5 sampai 1 mm, buat lubang dengan diameter 1,25 cm. Hal ini dilakukan untuk terhindar dari serangan hama seperti tupai dan kelelawar.

Umur Panen Pisang

Buah pisang yang dipanen disesuaikan dengan tujuan apakah akan dikonsumsi langsung atau dikirim dulu ke suatu tempat hingga diekspor. Apabila tujuannya dikonsumsi langsung maka panen dapat dilakukan setelah buah tua atau sudah ada yang masak di pohon. Sedangkan untuk keperluan pengiriman hingga ekspor, maka pisang dipanen tidak terlalu tua (derajat ketuaan 75-85%) tetapi sudah masak fisiologis (kadar patinya sudah maksimum).

Biasanya pada umur 1 tahun pisang telah berbuah. Untuk menentukan panen pisang cavendish ditentikan dari bentuk buah dan umur buahnya. Ciri khasnya ketika panen ialah keringnya daun bendera. Buah yang sudah waktunya untuk dipanen antara 80 sampai 100 hari.

Cara Panen Pisang

Buah pisang dipanen dengan tandannya, panjang tandan sekitar 30 cm dari pangkal sisir teratas dengan memakai pisau tajam. Panen dikerjakan 3 sampai 10 hari sekali bagaimana pengaturan dari jumlah tanamannya.

Selasa, 13 April 2021

Budidaya Cacing Tanah

Posted by Studi on April 13, 2021 with No comments

 

Jenis cacing Lumbricus Rubellus. Cacing yang satu ini berciri fisik panjang tubuh berkisar 4- 5 cm, berwarna merah kecoklatan. Umur cacing lumbricus dari telur hingga siap jual sekitar 3 bulan. Cacing jenis ini biasa digunakan untuk pakan ternak. Seperti burung, ikan, dan udang.

Tujuan pemasaran budidaya cacing

antara lain:
  1. Tujuan market untuk pakan ternak
  2. Tujuan market untuk bahan baku obat.

Jika tujuan marketnya untuk pakan ternak kedepannya, maka pakan cacing yang digunakan bisa apa saja, yaitu seluruh bahan organik. Tapi jika tujuan marketnya untuk bahan baku obat maka pemberian pakan harus bahan organik yang homogen, bersih dan halal.
Bahan-bahan organik untuk pakan ternak :

  1. Kotoran sapi
  2. Kotoran kerbau
  3. Kotoran Kambing.
  4. Sampah pasar,
  5. Sampah rumah tangga,
  6. Limbah perkebunan ( sabut kelapa, ampas aren, ampas tebu)
  7. Limbah organik pabrik ( Ampas singkong , ampas tahu)
Untuk kotoran ternak jangan diberikan yang masih segar / baru.

Syarat-syarat bahan organik digunakan untuk pakan ternak cacing :

Bahan organik sudah mengalami pembusukan,
Ukurannya kecil-kecil, hancur seperti bubur lebih baik,
Mengandung air yang cukup banyak, seperti bubur, agar memberi pakan sekaligus memberi minum dan melembabkan media ternak cacing.

Manfaat

  1. Bahan Pakan Ternak
    Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
  2. Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
    Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
  3. Bahan Baku Kosmetik
    Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.

  4. Makanan Manusia
    Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.

Persyaratan Lokasi Media Hidup Cacing

  • Tanah yang mengandung bahan prganik dalam jumlah besar (Daun gugur, Kotoran ternak, tanaman atau hewan mati) Bahan-bahan yg mudah busuk
  • Tanah sedikit asam sampai netral ph 6-7,2
  • Kelembaban pertumbuhan dan perkembangbiakan 15-30%
  • Suhu 15 - 25 derajat Celcius
  • Tempat tidak terkena sinar matahari
  • Lokasi pemeliharaan cacing tanah atapnya terbuat dari bahan-bahan yang tidak meneruskan sinar dan tidak menyimpan panas.

Penyiapan Sarana dan Peralatan

  • Salah satu contoh kandang permanen untuk peternakan skala besar adalah yang berukuran 1,5 x 18 m dengan tinggi 0,45 m. Didalamnya dibuat rak-rak bertingkat sebagai tempat wadah-wadah pemeliharaan. Bangunan kandang dapat pula tanpa dinding (bangunan terbuka).
  • Model-model sistem budidaya, antara lain rak berbaki, kotak bertumpuk, pancing bertingkat atau pancing berjajar.

Pemilihan Bibit Calon Induk

  • Sebaiknya dalam beternak cacing tanah secara komersial digunakan bibit yang sudah ada karena diperlukan dalam jumlah yang besar.
  • Namun bila akan dimulai dari skala kecil dapat pula dipakai bibit cacing tanah dari alam, yaitu dari tumpukan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan.
  • Cacing tanah dapat dipilih yang muda atau dewasa. Jika sarang berukuran tinggi sekitar 0,3 m, panjang 2,5 m dan lebar kurang lebih 1 m, dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
  • pemeliharaan dimulai dengan jumlah kecil.

Sistem Pemuliabiakan

  • Apabila media pemeliharaan telah siap dan bibit cacing tanah sudah ada, maka penanaman dapat segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan.
  • Bibit cacing tanah yang ada tidaklah sekaligus dimasukan ke dalam media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit.
  • Beberapa bibit cacing tanah diletakan di atas media, kemudian diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak.
  • Jika terlihat masuk, baru bibit cacing yang lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali diamati, mungkin ada yang berkeliaran di atas media atau ada yang meninggalkan media (wadah).
  • Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yang meninggalkan wadah berarti cacing tanah itu betah dan media sudah cocok. Sebaliknya bila media tidak cocok, cacing akan berkeliaran di permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus segera diganti dengan yang baru.
  • Perbaikan dapat dilakukan dengan cara disiram dengan air, kemudian diperas hingga air perasannya terlihat berwarna bening (tidak berwarna hitam atau cokelat tua).

Pemeliharaan

Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yang ditanam.
Apabila yang ditanam 1 Kg, maka pakan yang harus diberikan juga harus 1 Kg.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pada cacing tanah, antara lain :

  • pakan yang diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur dengan cara diblender.
  • bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dari peti wadah tidak ditaburi pakan.
  • pakan ditutup dengan plastik, karung , atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
  • pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus diaduk dan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
  • bubur pakan yang akan diberikan pada cacing tanah mempunyai perbandingan air 1:1.

Penggantian Media

Media yang sudah menjadi tanah/kascing atau yang telah banyak telur (kokon) harus diganti.
Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak dan induk dipisahkan dan ditumbuhkan pada media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.

Perkawinan atau Reproduksi Cacing Tanah

Cacing tanah memiliki 2 jenis alat kelamin ganda yaitu jantan dan betina pada satu tubuh,sebab hewan ini termasuk dalam golongan (hermaphrodite). walapun demikian hewan ini juga tidak bisa membuahi dirinya sendiri. Harus membutuhkan perkawinan masing-masing antara cacing tanah, dengan demikian maka akan menghasilkan satu kokon yang berisi telur.
> Kokon akan tampak keliatan dengan bentuk lonjong dan besarnya 1/3 hampir lebih besar kepala batang korek api. Setelah koko-kokon berhasil di keluarkan oleh indukan cacing secepatnya agan meletakkan di tempat yang lembab dan akan menetap dalam waktu 14 s/d 21 hari. Setiap kokon akan menghasilkan cacing sebanyak 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor.Dalam rentang waktu 15-21 hari kokon akan menetas.

Proses Kelahiran

Bahan untuk media pembuatan sarang adalah: kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran/kardus/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yang tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk dan ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran dan kotoran ternak dijadikan satu dengan persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.

Perawatan

Perawatan yang dimaksud dengan, pemberian pakan secara rutin minimal seminggu sekali tetapi akan lebih baik jika dilakukan setiap hari. Selain itu banyak beberapa hama yang mengganggu proses budidaya, diantaranya adalah semut, kutu tanah, orong-orong, rayap, tikus, kadal, katak, tokek, dll.

Langkah membasmi hama antara lain :

Jaga kebersihan lingkungan
Antisipasi semut : dengan kapur semut, cairan odol, baygon
Antisipasi tikus/kadal : jedingan ditutup dengan kasa/jaring
Antisipasi Kutu tanah : fermentasi media

Masa Panen

Untuk cara pemanenan cacing tanah supaya cacing keluar dari tanah agan cukup melakukan penerangan pada media yang akan di panen, dengan cara seperti ini cacing-cacing akan keluar dengan sedirinya sebab pada dasarnya cacing sangat sensitif dengan cahaya dan hawa panas

Umumnya panen dilakukan setelah 4 bulan penanaman bibit, untuk kosmetik dan farmasi 7-8 bulan.
ada saat panen, cacing yang diambil adalah sekitar 25% dari jumlah cacing yang ada
ukuran biomass cacing yang dipanen bebas
media bekas panen cacing (kascing) bisa dikembalikan ke jedingan, atau langsung dikemas untuk dijual

Sabtu, 10 April 2021

Budidaya Udang Galah

Posted by Studi on April 10, 2021 with No comments

Macrobrachium rosenbergii , juga dikenal sebagai udang sungai raksasa atau udang galah , adalah spesies komersial yang penting dari palaemonid air tawar udang . Ini ditemukan di seluruh daerah tropis dan subtropis di wilayah Indo-Pasifik , dari India hingga Asia Tenggara dan Australia Utara . Udang air tawar raksasa juga telah diperkenalkan ke beberapa bagian Afrika , Thailand , Cina , Jepang , Selandia Baru , Amerika dan Karibia . Ini adalah salah satu udang air tawar terbesar di dunia dan dibudidayakan secara luas di beberapa negara untuk dijadikan makanan. Meskipun M. rosenbergii dianggap sebagai spesies air tawar, tahap larva hewan ini bergantung pada air payau . Setelah udang individu tumbuh melampaui tahap planktonik dan menjadi remaja, ia akan hidup seluruhnya di air tawar

M. rosenbergii dapat tumbuh dengan panjang lebih dari 30 cm (12 inci). Mereka sebagian besar berwarna kecoklatan tetapi dapat bervariasi. Individu yang lebih kecil mungkin berwarna kehijauan dan menampilkan garis-garis vertikal yang samar. Sepasang kaki berjalan pertama ( pereiopoda ) memanjang dan sangat tipis, berakhir dengan cakar halus ( cheliped).) yang digunakan sebagai pelengkap makan. Sepasang kaki berjalan yang kedua jauh lebih besar dan kuat, terutama pada pria. Cakar yang dapat digerakkan dari sepasang kaki berjalan yang kedua secara khas tertutup bulu lebat (setae) yang membuatnya tampak seperti beludru. Warna cakar pada jantan bervariasi sesuai dengan dominasi sosialnya.

Betina dapat dibedakan dari jantan dengan perut yang lebih lebar dan pereiopoda kedua yang lebih kecil. Bukaan genital ditemukan pada segmen tubuh yang berisi pereiopoda kelima dan pereiopoda ketiga pada pria dan wanita.

Morfotipe

Ada tiga morfotipe jantan yang berbeda . Tahap pertama disebut "laki-laki kecil" (SM); tahap terkecil ini memiliki cakar yang pendek dan hampir tembus cahaya. Jika kondisinya memungkinkan, jantan kecil tumbuh dan bermetamorfosis menjadi "cakar oranye" (OC), yang memiliki cakar oranye besar pada cheliped kedua mereka , yang mungkin memiliki panjang 0,8 hingga 1,4 kali ukuran tubuhnya. jantan OC kemudian dapat berubah menjadi tahap ketiga dan terakhir, jantan "cakar biru" (BC). Ini memiliki cakar biru, dan cheliped kedua mereka bisa menjadi dua kali lebih panjang dari tubuhnya.

M. rosenbergii jantan memiliki hierarki yang ketat: jantan BC teritorial mendominasi OC, yang kemudian mendominasi SM. Kehadiran jantan BC menghambat pertumbuhan SM dan menunda metamorfosis OC menjadi BC; OC akan terus tumbuh sampai lebih besar dari jantan BC terbesar di lingkungannya sebelum bertransformasi. Ketiga tahap jantan aktif secara seksual, dan betina yang telah menjalani mabung premasi mereka akan bekerja sama dengan jantan mana pun untuk bereproduksi. Jantan SM melindungi betina sampai cangkangnya mengeras; OC dan SM tidak menunjukkan perilaku seperti itu.

Siklus Kehidupan

Saat kawin, jantan menyimpan spermatophores di bagian bawah dada betina, di antara kedua kaki yang berjalan. Betina kemudian mengeluarkan telur, yang melewati spermatophores. Betina membawa telur yang telah dibuahi bersamanya sampai menetas; waktunya dapat bervariasi, tetapi umumnya kurang dari tiga minggu. Betina bertelur 10.000–50.000 telur hingga lima kali per tahun.

Dari telur tersebut menetas zoeae , tahap larva pertama krustasea . Mereka melewati beberapa tahap larva sebelum bermetamorfosis menjadi postlarvae, pada tahap mana mereka memiliki panjang 0,28-0,39 inci (7,1-9,9 mm) dan menyerupai orang dewasa. [4] Metamorfosis ini biasanya terjadi sekitar 32 hingga 35 hari setelah menetas. [4] Postlarvae ini kemudian bermigrasi kembali ke air tawar.

Budidaya Udang Galah

Pasokan Benih

Jika diperlukan untuk pembenihan, induk betina biasanya diperoleh dari kolam pembesaran tetapi kadang-kadang juga dari perikanan tangkap. Biasanya, betina "berried" (membawa telur) hanya digunakan sekali. Peternakan komersial di daerah tropis biasanya tidak memelihara induk penangkaran untuk tujuan pemuliaan. Rasio tipikal jantan dan betina dalam sistem induk induk adalah 1-2 SM jantan atau 2-3 OC jantan per 20 betina, dengan total kepadatan tebar 1 udang per 40 liter. Dalam beberapa jam persetubuhan, pembuahan terjadi secara eksternal, saat telur dipindahkan ke ruang induk di bawah perut. Telur tetap melekat pada betina selama perkembangan embrio, yang berlangsung sekitar 3 minggu.Saat menetas, zoea yang berenang bebas diproduksi. Antara 5.000 dan 100.000 telur dibawa, tergantung pada ukuran betina yang berbuah. Telur berwarna jingga sampai 2-3 hari sebelum menetas, ketika warnanya menjadi abu-abu kehitaman.

Beberapa benih (PL; juveniles) diperoleh dari perikanan tangkap di mana M. rosenbergii adalah penduduk asli, biasanya di sub-benua India, tetapi sebagian besar sekarang dibesarkan di tempat pembenihan. Zoea tahap pertama memiliki panjang kurang dari 2 mm dan tumbuh, melalui 11 tahap larva, hingga hampir 8 mm saat bermetamorfosis menjadi PL. Metamorfosis individu dapat dicapai hanya dalam 16 hari tetapi biasanya membutuhkan waktu lebih lama, tergantung pada kondisi lingkungan. Pada pembenihan komersial, sebagian besar larva bermetamorfosis pada hari ke 32-35 pada suhu optimum (28-31 ° C). Pemeliharaan larva biasanya dilakukan di air payau, dan tempat penetasan dilakukan melalui aliran (di mana proporsi air pembesaran diganti secara teratur) atau bersirkulasi (di mana berbagai sistem yang melibatkan filter fisik dan biologis digunakan untuk meminimalkan penggunaan air).

Salah satu jenis pembenihan mungkin di darat atau pesisir. Pembenihan pedalaman menghasilkan air payau dengan mencampurkan air tawar dengan air laut yang diangkut dari pantai, air asin diangkut dengan truk dari panci garam, atau air laut buatan. Beberapa pembenihan flow-through menggunakan sistem "air hijau", yang melibatkan pemupukan untuk mendorong pertumbuhan fitoplankton (terutama Chlorella spp.), yang diyakini dapat meningkatkan kualitas air dan meningkatkan kelangsungan hidup larva; yang lain menjalankan rezim "air jernih". Sistem pemberian makan sangat bervariasi tetapi biasanya termasuk udang air asin (Artemia salina) yang diberi makan beberapa kali per hari pada awalnya, dikurangi menjadi pakan harian tunggal dengan tahap larva 10. Pakan olahan (biasanya puding telur yang mengandung kerang atau daging ikan, cumi-cumi, atau bahan lainnya ) diperkenalkan pada tahap 3 dan frekuensi makannya ditingkatkan menuju metamorfosis. Beberapa tempat pembenihan terintegrasi dengan fasilitas pembibitan dan pembesaran.

Pembibitan

Meskipun beberapa petani menyimpan kolam pembesaran dengan PL muda, banyak yang membeli benih yang lebih besar atau PL belakang di kolam pembibitan mereka sendiri sebelum dipindahkan ke kolam pembesaran. Di daerah beriklim sedang dengan musim pembesaran terbatas, pembibitan dalam ruangan yang dikontrol lingkungan digunakan untuk meningkatkan ukuran hewan sebelum ditebar di luar ruangan segera setelah suhu menjadi cukup tinggi. Pembibitan dalam ruangan tersedia dengan kapasitas 1.000-2.000 PL / m³, tergantung pada apakah substrat digunakan atau tidak. Pembibitan luar ruangan dapat diisi dengan PL yang baru bermetamorfosis atau dengan benih dari pembibitan dalam ruangan. Biasanya, tingkat penebaran adalah 1000 / m ² PL, 200 / m ² juvenil kecil (0,02 g) atau 75 / m ² dari 0,3-0,4 g juvenil, tetapi peningkatan kepadatan dimungkinkan jika substrat digunakan.

Teknik Pertumbuhan

Udang air tawar dipelihara di berbagai kandang air tawar, termasuk tangki, parit irigasi, keramba, kandang, waduk, dan perairan alami; bentuk yang paling umum adalah kolam dari tanah. Metode pemeliharaan normal terdiri dari berbagai kombinasi sistem "kontinu" yang sebelumnya digunakan (kolam dioperasikan tanpa batas waktu, dengan pemusnahan dan penyetokan ulang secara teratur) dan sistem "batch" (tebar tunggal, panen tunggal); ini dikenal sebagai "sistem gabungan". Sebagian besar sistem melibatkan monokultur, tetapi polikultur udang air tawar dengan ikan bersirip dan terkadang krustasea lain juga terjadi, terutama di Cina (dengan ikan mas). Integrasi budidaya udang air tawar dengan produksi tanaman juga terjadi (biasanya di Vietnam).

Kepadatan tambak di monokultur tropis sangat bervariasi. Dalam sistem pemeliharaan yang luas (biasanya memproduksi <500 kg / ha / th), PL atau remaja muda yang ditebar di 1-4 / m "> ; sistem semi intensif (memproduksi 500-5 000 kg / ha / th) yang ditebar di 4-20 PL atau muda remaja / m  . Jarang, beberapa sistem intensif kecil juga ada, yang menyimpan> 20 / m² untuk mencapai> 5.000 kg / ha / tahun. Di daerah beriklim sedang dengan kesempatan pemeliharaan terbatas, sekitar 5-10 PL / m² atau 4 benih / m²; level dapat ditingkatkan dengan adanya substrat.

Udang diberi pakan komersial atau pakan "buatan tambak", yang terakhir berupa pakan tunggal atau campuran bahan, sering diekstrusi melalui penambang dan diberi makan lembab atau (biasanya) setelah dijemur. Makanan dengan 5 persen lipid dan 30-35 persen protein adalah hal yang biasa dan FCR 2: 1 atau 3: 1 dicapai dengan diet kering. Tingkat pertumbuhan rata-rata bergantung pada banyak faktor, terutama cara pengelolaan HIG jantan. Tingkat pertumbuhan SM terhambat oleh kehadiran jantan BC; dalam ketidakhadiran mereka SM bermetamorfosis menjadi OC dan akhirnya menjadi jantan BC. Dengan demikian, cara pengelolaan kolam pembesaran (misalnya, frekuensi pemusnahan udang besar, kebanyakan jantan) memengaruhi produktivitas total.

Teknik pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan secara total (dalam pemeliharaan "batch") atau sebagian (dalam pemeliharaan "berkelanjutan" atau "gabungan"). Panen total dicapai dengan pengurasan gravitasi atau pembuangan air melalui pemompaan, sementara jaring pukat digunakan untuk pemusnahan hewan yang lebih besar secara teratur. Ukuran jaring simpul terbentang 1,8 cm digunakan untuk memanen udang kecil dan dari 3,8-5,0 cm untuk udang besar. Waktu dan frekuensi panen bergantung sepenuhnya pada volume dan karakteristik (ukuran hewan) permintaan pasar.

Penanganan dan pemrosesan

Penanganan yang hati-hati sangat penting sejak panen untuk memastikan produk berkualitas baik. Udang air tawar cenderung "lembek" jika tidak ditangani dan diproses dengan benar. Pertama, penting untuk mencegah udang hancur selama panen. Kedua, jika tidak akan dijual hidup-hidup, mereka harus segera dibunuh dalam campuran air dan es pada 0 ° C (di tepi kolam), dan dicuci dengan air keran yang mengandung klor. Udang untuk dijual hidup dapat diangkut dengan air soda pada suhu 20-22 ° C. Udang yang dijual segar tidak boleh disimpan di atas es selama lebih dari 3 hari. Udang yang akan dijual beku harus dibekukan dengan cepat pada suhu -10 ° C (tidak hanya ditempatkan di freezer "rumah tangga") dan disimpan pada suhu -20 ° C atau lebih rendah.

Penyakit dan tindakan pengendalian

Masalah penyakit utama yang mempengaruhi Macrobrachium rosenbergii umumnya terjadi karena pengolahan air yang buruk, peternakan yang buruk, kepadatan penduduk, sanitasi yang buruk, dan prosedur karantina yang tidak ada atau tidak memadai. Langkah-langkah untuk menanggulangi masalah ini disebut sebagai perbaikan peternakan (IH) dalam tabel di bawah ini, yang mencatat beberapa penyakit yang lebih penting. Dalam beberapa kasus, antibiotik dan obat-obatan lain telah digunakan dalam pengobatan tetapi pencantumannya dalam tabel ini tidak menyiratkan adanya rekomendasi.

PENYAKITAGENTIPESINDROMAPENGUKURAN
MMV (Macrobrachium Muscle Virus)Virus mirip parvoVirusJaringan yang terinfeksi menjadi buram, dengan nekrosis progresif; mempengaruhi remajaAKU H
WSBV (White spot Syndrome BaculoVirus)BaculovirusVirusBintik putih; >mempengaruhi remajaAKU H
Penyakit virus yang tidak disebutkan namanyaNodavirusVirusEkor keputihan; mempengaruhi larvaAKU H
Bintik hitam; bercak coklat; penyakit cangkangVibrio; Pseudomonas; AeromonaBakteriLesi melanisasi; mempengaruhi semua tahap kehidupan, tetapi lebih sering diamati pada remaja & dewasaAKU H; asam oksolinat; nifurpurinol
Nekrosis bakteriPseudomonas; LeucothrixBakteriMirip dengan bercak hitam tetapi hanya menyerang larva, terutama stadium IV & VAKU H; nifurpurinol; eritromisin; penisilin-streptomisin; kloramfenikol
Sindrom larva bercahayaVibrio harveyiBakteriLarva mati & mati bercahayaAKU H; kloramfenikol; furazolidone.dll
Penyakit postlarval putihRickettsiaBakteriLarva putih terutama stadium IV dan V.AKU H; oxytetracycline; furazolidone; jeruk nipis, sebelum ditebar
Infeksi jamur tanpa namaLagenidiumJamurJaringan mitos yang luas terlihat melalui kerangka luar larvaAKU H; trifluralin; merthiolate
Infeksi jamur tanpa nama (sering dikaitkan dengan IMN - lihat di bawah)Fusarium solaniJamurInfeksi sekunder; mempengaruhi orang dewasaAKU H
Infeksi jamur tanpa namaDebaryomyces hansenii; Metschnikowia bicuspidataJamurJaringan otot kekuningan, keabu-abuan atau kebiruan pada remajaAKU H
Infestasi protozoaZoothamnium; Epistylis; Vorticella; Opercularia; Vaginicola; Acineta; Podophyra; dll.ProtozoaParasit eksternal yang menghambat berenang, makan dan rontok bulu; mempengaruhi semua tahap kehidupanAKU H; formalin; merthiolate; algisida berbasis tembaga
IMN (Nekrosis Otot Idiopatik)penyakit lingkunganTidak diketahuiWarna keputihan pada jaringan lurik pada ekor dan pelengkap; bila sudah lanjut, area nekrotik bisa menjadi kemerahan; mempengaruhi semua tahap kehidupanAKU H
MCD (Penyakit Siklus Menengah)etiologi yang belum ditentukanTidak diketahuiKelesuan; berenang spiral; mengurangi makan dan pertumbuhan; warna tubuh abu-abu kebiruan; mempengaruhi larva, terutama stadium VI dan VIIAKU H; desinfeksi tempat penetasan
EED (Exuvia Entrapment Disease), terkadang dikenal sebagai MDS (Moult Death Syndrome)etiologi yang belum ditentukanPenyebab tidak diketahui tetapi mungkin banyak, termasuk kekurangan nutrisiCacat terlokalisasi; kegagalan untuk menyelesaikan moulting; mempengaruhi tahap akhir larva; juga terlihat pada postlarvae, remaja & dewasaAKU H; pengayaan makanan

Dalam beberapa kasus, antibiotik dan obat-obatan lain telah digunakan dalam pengobatan tetapi pencantumannya dalam tabel ini tidak menyiratkan rekomendasi FAO.

Praktek akuakultur yang bertanggung jawab

Kultur Macrobrachium spp. kecil kemungkinannya untuk menimbulkan dampak yang merugikan karena udang air tawar tidak dapat dipelihara dengan kepadatan setinggi yang biasa digunakan dalam budidaya udang laut. Produktivitas umumnya lebih rendah, pengelolaan kurang padat karya, dan potensi penyalahgunaan atau pemborosan sumber daya minimal, dan (tidak seperti budidaya udang laut di pedalaman) pembesaran Macrobrachium tidak membuat tanah pertanian asin. Dampak negatif spesifik dari budidaya M. rosenbergii terhadap lingkungan belum didokumentasikan. Kepatuhan pada Kode Etik FAO untuk Perikanan yang Bertanggung Jawab akan memastikan bahwa itu tetap berkelanjutan dan bertanggung jawab. Ini sangat cocok untuk bisnis kecil keluarga jangka panjang, dapat dilakukan oleh nelayan yang relatif tidak terampil dan masyarakat pedesaan, menghasilkan produk yang dapat dikonsumsi oleh semua kelas sosial,dan setuju untuk diintegrasikan dengan produksi tanaman.

Sumber : thefishsite.com

Kamis, 08 April 2021

Bagaimana Memulai Peternakan Ayam Broiler

Posted by Studi on April 08, 2021 with No comments

Pemeliharaan ayam broiler untuk diambil dagingnya merupakan pengalaman yang sangat menakjubkan, menarik, dan menguntungkan. Apakah Anda melakukan ini dalam skala besar atau kecil, ini adalah proses yang bermanfaat. Istilah produksi ayam broiler mengacu pada pemeliharaan bibit unggas atau unggas yang memiliki produktivitas daging yang tinggi. Di bawah manajemen yang baik dan dalam jangka panjang, peternakan ayam broiler adalah bisnis yang menguntungkan.

Ayam broiler adalah spesies unggas khusus karena secara ilmiah dibuat untuk menghasilkan lebih banyak daging dalam waktu yang sangat singkat, katakanlah 6-9 minggu dengan berat sekitar 6 pon / 2,7 Kg. Salah satu ayam Broiler yang paling dominan dipelihara untuk diambil dagingnya adalah Cornish. Tetapi sebelum merambah bisnis semacam ini, Anda harus belajar dan memahami beberapa persyaratan. Apa saja faktor kunci memelihara ayam broiler? Mari kita lihat beberapa faktor penting yang harus Anda perhatikan.

Persiapan Rumah Peternakan Ayam Broiler

Salah satu faktor penting dalam pemeliharaan broiler adalah kandangnya. Apapun desain atau struktur yang Anda bangun untuk bisnis ayam broiler Anda, bagaimanapun juga itu akan berdampak pada hasil keseluruhan bisnis Anda. Oleh karena itu, pastikan Anda mengikuti semua peraturan dan proses yang direkomendasikan oleh para ahli dalam membangun kandang produksi broiler. Dibahas di bawah ini adalah beberapa pedoman untuk diikuti.

  • Jarak biasa dari satu rumah ke rumah lainnya harus sekitar 12 meter.
  • Pasang baru atau pertahankan peralatan yang tersedia di rumah dengan pemanas, pengumpan, peminum, dan kipas yang semuanya berfungsi dengan baik.
  • Rumah harus dibersihkan secara menyeluruh sebelum anak ayam dibawa masuk. Cuci langit-langit, trotoar, dinding, dan peralatan. Setelah dibersihkan, desinfeksi bangunan dan pastikan ventilasi berfungsi dengan benar.
  • Serangga harus dilarikan dengan blowlamp
  • Sistem pemanas harus diperiksa dan dipantau untuk memastikannya bekerja dengan benar.
  • Suhu sedang harus dipertahankan di dalam rumah.
Hindari tantangan dengan melakukan pengendalian sanitasi, hewan pengerat & lalat yang baik selama periode pemeliharaan.

Peralatan untuk Produksi Ayam Broiler

Di bawah ini adalah beberapa peralatan peternakan ayam pedaging yang harus Anda pertimbangkan untuk dimiliki.

  • Untuk memiliki sumber panas, Anda membutuhkan brooder listrik atau gas. Dianjurkan untuk menggunakan lampu pemanas 250 watt untuk 50 anak ayam.
  • Gunakan tempat makan ayam kecil untuk anak ayam yang lebih muda dan yang lebih besar seiring bertambahnya usia.
  • Gunakan penyiram botol kaca kecil saat anak ayam masih kecil dan sesuaikan dengan yang lebih besar saat mereka bertambah tua.
  • Litter atau alas untuk anak ayam, dalam hal ini, bisa berupa serbuk gergaji yang kering dan bersih, kayu cukur, jerami, atau kertas robek.

Kondisi Lingkungan untuk Produksi Broiler

Kondisi suhu di sekitar broiler sangat penting untuk budidaya broiler dan harus diperlakukan dengan disiplin yang tinggi. Kegagalan dalam melakukan hal ini dapat menyebabkan beberapa masalah bagi ayam pedaging. Dua hari sebelum membawa anak ayam ke dalam perusahaan, sebaiknya periksa suhu kandang broiler. Untuk minggu pertama, suhu seharusnya berkisar 35° C dan akan berkurang perlahan dengan kecepatan 2.8° C per minggu. Ini sebagian besar bergantung pada suhu di luar. Kotoran atau alas ayam harus memiliki kedalaman sekitar 5 hingga 6 inci. Jika ada kesempatan, Anda bisa menyimpan sedotan di kandang ayam. Tempat tidur harus dibersihkan setiap dua minggu dan jika menjadi sangat basah, Anda dapat menggunakan kapur karena dapat menyerap gas amonia.

Pakan dan Air untuk Pemeliharaan Broiler

Faktor terpenting dalam pemeliharaan ayam pedaging adalah pakan ayam. Ketika Anda memberikan pakan yang tepat dan berkualitas untuk broiler Anda, Anda akan mendapatkan hasil yang bagus. Ayam broiler mengkonsumsi pakan tersebut dan mengubahnya menjadi daging. Agar peternak berhasil, mereka harus memberi ayam pedagingnya pakan yang tepat. Unggas broiler membutuhkan protein rasio tinggi dalam pakannya agar dapat tumbuh dengan baik. Vitamin juga dibutuhkan seperti A, B2, dan B12. Untuk menjaga ayam broiler dari penyakit, mereka juga harus didesinfeksi.

Ayam pedaging mengkonsumsi pakan dan air sepanjang hari dan malam, jadi pastikan keduanya tersedia 24/7 di kandang ayam. Pastikan air dan pakan ada di kandang mereka. Kandang ayam broiler yang baik seperti yang disediakan oleh kandang ayam pedaging Hightop sangat ideal dan mudah untuk memberi makan ayam pedaging Anda. Pastikan Anda memiliki salah satunya untuk pengoperasian yang efisien. Selama musim dingin, peternak harus menyediakan air hangat untuk ayam pedaging. Saat memberi makan ayam Anda, berikut beberapa hal yang perlu diketahui:

  • Berikan pakan empat kali berbeda dalam sehari
  • Berikan air bersih dan segar setiap saat
  • Air dan pakan yang diberikan harus setara dengan anak ayam yang tersedia
  • Selama musim panas, Broiler mengambil lebih banyak air
  • Pada minggu-minggu pertama, beri anak ayam banyak pakan sebelum pemberian makan terbatas mereka dimulai.
  • Waktu makan setelah dibatasi harus konsisten dari hari ke hari.

Vaksinasi untuk Pemeliharaan Broiler

Ayam pedaging membutuhkan kondisi yang optimal agar mereka aman dan terlindungi dari penyakit apa pun. Tetapi dalam banyak kasus, ini sulit dicapai. Memvaksinasi ayam pedaging adalah cara yang pasti untuk mencegah mereka dari penyakit umum yang mungkin mempengaruhi mereka. Karenanya, memvaksinasi mereka melindungi mereka dari ancaman semacam itu dalam jangka panjang. Proses vaksinasi harus dilakukan dengan benar untuk memastikan bahwa semua unggas menerima vaksin dan dilindungi.

Saat unggas sedang divaksinasi, dalam waktu dua jam setelah pengenceran vaksin semua unggas harus sudah minum. Vaksinasi air adalah yang terbaik karena yang perlu Anda lakukan hanyalah membuat setiap unggas meminum air yang telah divaksinasi. Semakin tua usia unggas, semakin banyak volume vaksin yang seharusnya.

Pemasaran

Pemasaran ayam broiler seharusnya tidak menimbulkan tantangan bagi peternak karena ada pasar yang siap di seluruh dunia. Selama daging Anda beratnya benar, Anda akan mendapatkan imbalan yang bagus. Semua upaya harus dilakukan dalam pemeliharaan ayam Broiler. Di situlah letak tantangan terbesarnya. Dengan rumah yang tepat, pakan ayam, peralatan, dan manajemen peternakan ayam broiler, Anda dapat yakin untuk mendapatkan keuntungan

Untuk hasil yang bagus dan bisnis peternakan unggas broiler yang menguntungkan, berikut adalah beberapa fakta yang perlu Anda ketahui.

  • Sebelum anak ayam datang, pastikan kandang ayam broiler bersih, rapi, dan cocok untuk ayam broiler. Pasang semua peralatan yang dibutuhkan seperti kandang ayam pedaging.
  • Dalam produksi broiler, total biaya yang dikeluarkan untuk makanannya sangat tinggi. Ini menyumbang sekitar 65% dari total biaya.
  • Lebih sedikit makanan harus disediakan dalam makanan broiler. Ini juga harus ditawarkan dengan air hangat.
  • Unggas broiler biasanya mengkonsumsi 64% protein dari makanannya.
  • Ayam broiler mengkonsumsi lebih banyak makanan selama musim dingin dibandingkan musim panas.
  • Vaksinasi dan perawatan yang tepat harus diberikan kepada ayam broiler karena mereka mudah terkena penyakit.

Cara terbaik untuk memelihara ayam broiler adalah dengan produksi skala besar. Produksi broiler skala besar menurunkan biaya peralatan, pakan, vaksinasi, dan manajemen secara keseluruhan. Ayam pedaging harus memiliki lingkungan yang bersih tempat mereka dipelihara dan dikurung dengan baik di kandang ayam pedaging yang baik.

Sumber: poultry.care